Laman

Senin, 20 Juni 2011

Pinang (Areca catechu L.)


 Nama umum
Indonesia: Pinang, jambe
Inggris:      Betel Nut
Pilipina:     Bunga
Cina:          bin lang


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
                     Sub Kelas: Arecidae
                         Ordo: Arecales
                             Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
                                 Genus: Areca
                                     Spesies: Areca catechu L.

Deskripsi
Palem yang menyendiri tinggi sampai 9 m, bagian batang kelabu tua, muda kehijauan; node menonjol. Mahkota daun 8-10, 90-135 cm, yang timbul dari atas batang, selebaran tidak merata dibagi, 2-4-berusuk, sempit, 50-55 dalam jumlah, 30-45 cm, gundul, hijau, tangkai halus, tidak bersenjata, basis membesar ke dalam sarungnya, daun-selubung 75-90 cm, gundul, halus, hijau, poros membentuk sebuah mahkota hijau bengkak. Inflorescence berumah satu, banyak bercabang, gundul bracts, cabang-cabang seperti benang, panjang, berkelok-kelok karena depresi, bagian atas yang beruang kecil, sessile, krem ​​putih, beraroma lemon bunga dalam 2 peringkat; bunga jantan banyak, sepal tiga, kecil, seperti kulit ; 0,3-0,4 cm kelopak, seperti kulit. Benang sari 6, kepala sari linier, pistillode 3-lobed; bunga betina dalam triad dengan 2 laki-laki, beberapa di dasar dan axil cabang; sepal 3, 1-1,3 cm; kelopak 3, selama sepal. Stigma 3, sesil. Ovarium bersel satu. Buah lonjong atau bulat telur, panjang 4-5 cm, oranye, basis tertutup dengan perianths; dinding bagian atas berdaging, berserat, benih tunggal, merenungkan endosperma.
Penggunaan
Oleh masyarakat Dayak Tunjung air buahnya digunakan untuk mengobati hidung berdarah atau mimisan. Sedangkan bijinya dimanfaatkan untuk mengobati cacingan, taeniasis, fasciolopsiasis, perut kembung akibat gangguan pencernaan, bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat haid, keputihan, beri-beri, edema, malaria, memperkecil pupil mata (miosis) pada glaucoma. Sedangkan daunnya dimanfaatkan untuk mengobati kurang nafsu makan dan sakit pinggang (lumbago). Dan bagian sabutnya juga dimanfaatkan untuk mengobati gangguan pencernaan (dyspepsia), sembelit, edema dan beriberi.
Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut : yang untuk diminum yaitu 5-10 g biji kering atau 5-10 g sabut, direbus dan airnya diminum. Dan untuk pemakaian luar dengan cara biji secukupnya direbus, airnya untuk mencuci luka dan infeksi kulit lainnya.
Biji pinang mengandung 0,3-0,6% alkaloid, seperti arekolin (C8 H13 NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine. Selain itu juga mengandung red tanin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebih banyak alkaloid, dibandingkan biji yang telah diproses. Arekolin merupakan obat cacing dan berkhasiat sebagai penenang.
Penggunaan dalam keadaan darurat
Biji tumbuhan pinang tergolong sebagai obat dan umbut mudanya dapat dijadikan sebagai bahan makanan
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar