Laman

Rabu, 15 Juni 2011

Mengkudu (Morinda citrifolia L.)


Sinonim
Bancudus latifolia Rumph. Morinda bracteata Roxb., Morinda litoralis Blanco

Nama umum
Indonesia:       Mengkudu, pace, cengkudu, bentis
Nama Inggris : Indian mulberry,Great morinda, Noni, mengkudi
Pilipina:    Noni, Bankoro, Apatot
Cina:        ji shu

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Asteridae
                         Ordo: Rubiales
                             Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
                                 Genus: Morinda
                                     Spesies: Morinda citrifolia L.
Deskripsi :
Semak atau pohon kecil yang tingginya mencapai 10 m, batang berkayu, pepagan kasar, berwarna keabu-abuan atau coklat kekuningan, berrekah dangkal. Daun berhadapan, tunggal, melanset-menjorong, stipula bervariasi ukuran dan bentuknya. Perbungaan bongkol membulat, bunga biseksual, harum, putih warnanya. Warna buah kuning keputihan yang permukaan buahnya tidak rata, terdapat totol/bercak yang warnanya merah kecoklatan. Buah ini kalau sudah tua/masak, berbau langu dan banyak air. Biji kecil warna hitam kecoklatan.
Distribusi/Penyebaran :
Mengkudu berasal dari Queensland (Australia). Mungkin disebarkan oleh manusia dan dibawa ke arah barat ke Samudera Hindia oleh arus laut, mencapai Seychelles, dan dengan cara yang sama ke Pasifik pada latitude antara 30°N dan 30°S, mencapai Marquesas, Hawaii, dan pulau Easter. Jenis ini terdapat di seluruh Asia Tenggara baik secara liar atau budidaya. Tumbuh liar di daerah pantai.
Habitat :
Mengkudu umum dijumpai pada ketinggian sampai 1500 m di daerah beriklim musim dan lembab, dengan curah hujan tahunan berkisar antara 1500—3000 mm atau lebih. Pada daerah dimana mengkudu dibudidayakan, tanahnya biasanya terstruktur baik atau tanah yang mungkin kurang bagus. Jenis ini tumbuh pula pada tanah yang tidak subur dan terdegenerasi, kadang-kadang berdrainase tidak baik atau dengan kapasitas retensi airnya sangat rendah dan muka air tanah yang dalam. Jenis ini tumbuh di hutan-hutan malar hijau, (semi-)meranggas sampai pada hutan agak serofitik, dan tipe vegetasi litoral. Tumbuh juga pada vegetasi pioneer dan sekunder setelah kebakaran, dapat berfungsi sebagai tumbuhan deforestasi setelah terjadi aktivitas vulkanik. Jenis ini persisten dan sangat toleran. Kemampuan biji untuk mengapung menyebabkan persebarannya yang luas dan keberadaannya pada banyak pantai. Agen penyebarannya di daratan adalah kelelawar dan burung pemakan buah.
Perbanyakan :
Mengkudu diperbanyak dengan biji yang ditabur pada persemaian. Setelah berkecambah, kecambah di pindah pada 1.2 m x 1.2 m pada tanah yang sudah diolah dengan baik.
Manfaat tumbuhan :
Sebelum introduksi bahan celup sintetis, pewarna merah dari pepagan dan kulit akar mengkudu sangat penting sebagai pewarna batik. Pada akhir abad ke-19, terdapat perkebunan di daerah pantai di bagian utara Jawa dan pulau-pulau di sekitarnya. Saat ini, mengkudu ditanam atau dibudidayakan di kebun untuk kebutuhan obat-obatan. Penanaman untuk bahan pewarna terbatas pada daerah dimana pencelupan tekstil secara tradisional masih penting, seperti produksi batik kualitas tinggi di Jawa. Hampir seluruh bagian pohon digunakan untuk obat sejak jaman kuno. Di Vietnam akarnya dipakai untuk mengatasi kaku-kaku dan tetanus dan terbukti melawan ketegangan arteri. Pepagan digunakan sebagai tonik dan antiseptik pada kulit, bisul dan luka. Daunnya untuk menyembuhkan disentri, diare, kolik, mual-mual dan kejang-kejang, tonik dan antiseptik. Buahnya sebagai diuretik dan laksatif, digunakan juga untukpengobatan asma dan gangguan pernafasan lainnya, obat encok dan sejenis peradangan lainnya. Akar, daun dan buahnya mungkin mempunyai kandungan antelmintik. Dalam pengobatan tradisional, bagian yang digunakan mentah atau sebagai jus dan infusi atau minyak usap dan tapal. Walaupun berbau seperti keju busuk, buahnya dimakan mentah atau diolah lebih dulu, begitu juga daunnya. Daging buahnya dapat membersihkan besi dan baja. Kayunya membelah saat kering dan gunanya terbatas untuk kayu bakar dan tonggak. Di Malaysia dan Thailand pohonnya untuk menyokong tanaman lada. Saat ini minguman dari buah mengkudu sudah tersebar luas yang dikatakan dapat untuk menyebuhkan penyakit. Bahan pewarna dan obat-obatan alami di Indonesia yang mulai diminati menjadikan penanaman mengkudu tumbuh lagi. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada buah dan daun dalam perannya sebagai sumber nutrisi.
Kegunaan dalam keadaan darurat di hutan
Daun muda dan buah yang se­ tengah masak dapat digunakan untuk bahan makanan
Sumber Prosea : 3: Dye and tannin-producing plants p.94-96 (author(s): Groenendijk, JJ)
Buku
Khasiat & Manfaat Mengkudu (Dr. AP. Bangun, MHA & B. Sarwono)
Mengebunkan Mengkudu Secara Intensif (Taufik H. Tajoedin & Ir. Hadi Iswanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar